anak sekolahan
selamat datang di forum "SMANSAKA". untk kenyamanan anda silahkan LOGIN atau yang belum punya keanagotaan silahkan register, situs ini adalah untuk sharing,berbagi cerita kepada teman-temna bahkan "PR" bisa anda update disini, dan berbagi ilmu.diharafkan semua siswa SMANSAKA terdaftar di forum in."terima kasih"
misalnya kalau anda tidah mengerti silahkan bertanya di facebook, ini nama saya "BRENCKNDLE BRENDLEBOY"
sekiranya anda ingin berita menarik silahkan menuju ke situs " http://www.riolan.co.cc
insyaAllah saya akan memberikan anda segala informasi.....
anak sekolahan
selamat datang di forum "SMANSAKA". untk kenyamanan anda silahkan LOGIN atau yang belum punya keanagotaan silahkan register, situs ini adalah untuk sharing,berbagi cerita kepada teman-temna bahkan "PR" bisa anda update disini, dan berbagi ilmu.diharafkan semua siswa SMANSAKA terdaftar di forum in."terima kasih"
misalnya kalau anda tidah mengerti silahkan bertanya di facebook, ini nama saya "BRENCKNDLE BRENDLEBOY"
sekiranya anda ingin berita menarik silahkan menuju ke situs " http://www.riolan.co.cc
insyaAllah saya akan memberikan anda segala informasi.....
anak sekolahan
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


hai teman-teman yang telah bergabung di forum smansaka. selamat datang di forum smansaka.
 
IndeksLatest imagesPencarianPendaftaranLogin
Login
Username:
Password:
Login otomatis: 
:: Lupa password?
Pencarian
 
 

Display results as :
 
Rechercher Advanced Search
Latest topics
» Cerita Lucu Permen Karet
Daniel Gabriel Fahrenheit, Fisikawan Jerman EmptySat Nov 20, 2010 3:27 pm by riolan

»  BLACK HOLE, BINTANG LUBANG HITAM
Daniel Gabriel Fahrenheit, Fisikawan Jerman EmptySun Nov 07, 2010 9:06 pm by riolan

» Daftar Lagu - Lagu Plagiat
Daniel Gabriel Fahrenheit, Fisikawan Jerman EmptyThu Aug 12, 2010 4:02 pm by Admin

» RAN Tunggu Lagunya Dinyanyikan Shinta & Jojo
Daniel Gabriel Fahrenheit, Fisikawan Jerman EmptyMon Aug 02, 2010 9:06 pm by leader

» Setjen DPR Periksa CCTV Buru Pembajak Situs
Daniel Gabriel Fahrenheit, Fisikawan Jerman EmptyMon Aug 02, 2010 8:53 pm by leader

» 500 Rumah Tergenang Akibat Benteng Paluh Janda Jebol
Daniel Gabriel Fahrenheit, Fisikawan Jerman EmptyMon Aug 02, 2010 7:32 pm by leader

» Hutang Luar Negeri Harus Sesuai Kebutuhan
Daniel Gabriel Fahrenheit, Fisikawan Jerman EmptyMon Aug 02, 2010 7:24 pm by leader

» Satpol PP Mabuk Aniaya Perempuan Hingga Luka Parah
Daniel Gabriel Fahrenheit, Fisikawan Jerman EmptyMon Aug 02, 2010 6:50 pm by leader

» mandi darah di tengah jalan !
Daniel Gabriel Fahrenheit, Fisikawan Jerman EmptySun Aug 01, 2010 4:41 pm by Admin

November 2024
MonTueWedThuFriSatSun
    123
45678910
11121314151617
18192021222324
252627282930 
CalendarCalendar

 

 Daniel Gabriel Fahrenheit, Fisikawan Jerman

Go down 
PengirimMessage
Admin
Admin
Admin


Jumlah posting : 138
Join date : 19.07.10
Age : 31
Lokasi : karimun

Daniel Gabriel Fahrenheit, Fisikawan Jerman Empty
PostSubyek: Daniel Gabriel Fahrenheit, Fisikawan Jerman   Daniel Gabriel Fahrenheit, Fisikawan Jerman EmptyTue Jul 27, 2010 10:03 pm

Daniel Gabriel Fahrenheit, Fisikawan Jerman
Daniel Gabriel Fahrenheit, Fisikawan Jerman 479214296_6d7698e1b1
Daniel Gabriel Fahrenheit (24 Mei 1686-16 September 1736) adalah seorang fisikawan Jerman. Fahrenheit lahir di Danzig, Polandia. Dia menemukan pertama kali skema Fahrenheit pada tahun 1724. Pada tahun 1720, setelah melakukan berbagai penelitian, Fahrenheit menemukan bahwa penggunaan air raksa dalam pembuatan alat pengukuran suhu akan menjamin keakuratan. Derajat suhu yang digunakan dalam termometer tersebut kemudian diberi nama Fahrenheit, sesuai nama penemunya. Fahrenheit meninggal dunia pada tahun 1736.

Skala Fahreheit adalah salah satu skala suhu selain Celsius dan Kelvin. Nama Fahrenheit diambil dari ilmuwan Jerman yang bernama Gabriel Fahrenheit (1686-1736). Skala ini dikemukakan pada tahun 1724.

Dalam skala ini, titik beku air adalah 32 derajat Fahrenheit (ditulis 32°F) dan titik didih air adalah 212 derajat Fahrenheit. Negatif 40 derajat Fahreheit sama dengan negatif 40 derajat Celsius. Skala Fahrenheit banyak digunakan di Amerika Serikat.

Sejarah

Ada beberapa perdebatan mengenai bagaimana Fahrenheit memikirkan skala temperaturnya. Ada yang menyatakan bahwa Fahrenheit menentukan titik nol (0 °F) dan 100 °F pada skala temperaturnya dengan cara mencatat temperatur di luar terendah yang dapat ia ukur, dan temperatur badannya sendiri. Temperatur di luar terendah ia jadikan titik nol yang ia ukur pada saat musim dingin tahun 1708 menjelang tahun 1709 di kampung halamannya, Gdánsk (Danzig) (-17.8 °C). Fahrenheit ingin menghindari suhu negatif di mana skala Ole Rømer seringkali menunjuk temperatur negatif dalam penggunaan sehari-hari. Fahrenheit memutuskan bahwa suhu tubuhnya sendiri adalah 100 °F (suhu tubuh normal adalah mendekati 98.6 °F, berarti Fahrenheit saat itu sedang demam ketika bereksperimen atau termometernya tidak akurat). Dia membagi skala normalnya menjadi 12 divisi, dan kemudian ke-12 divisi masing-masing dibagi lagi atas 8 sub-divisi. Pembagian ini menghasilkan skala 96 derajat. Fahrenheit menyebut bahwa pada skalanya, titik beku air pada 32 °F, dan titik didih air pada 212 °F, berbeda 180 derajat.

Ada pula yang menyatakan bahwa Fahrenheit menentukan titik nol (0 °F) pada skalanya sebagai suhu di mana campuran sama rata antara es dan garam melebur dan 96 derajat sebagai temperatur darahnya (dia pada awalnya menggunakan darah kuda untuk menandakan skalanya). Skalanya terdiri atas 12 divisi, tapi kemudian dia membagi masing-masing divisi menjadi 8 sub-divisi sama besar. Dan menghasilkan 96 derajat. Dia kemudian menemukan bahwa air (tanpa campuran apa-apa) akan membeku pada suhu 32 derajat dan mendidih pada suhu 212 derajat.

Yang ketiga adalah cerita yang paling dikenal, seperti yang digambarkan pada serial televisi fisika populer The Mechanical Universe. Serial itu menyatakan bahwa Fahrenheit mengadopsi skala Rømer di mana air membeku pada suhu 7,5 derajat dan mengalikan setiap nilai dengan 4 untuk mengeliminasi pecahan serta meningkatkan granularity dari skala tersebut (menghasilkan 30 dan 240 derajat). Kemudian dia kembali menentukan skalanya di antara titik beku air dan temperatur normal tubuh manusia (di mana ia mengambil 96 derajat); titik beku air ditentukan 32 derajat sehingga ada 64 interval akan membagi dua. Sehingga ia bisa menandai garis derajat pada alatnya dengan membagi dua interval tersebut dua kali.

Pengukurannya tidak semuanya akurat. Dengan menggunakan skala awalnya, titik beku dan titik didih air yang sebenarnya akan berbeda dengan 32 °F dan 212 °F. Beberapa waktu setelah kematiannya, diputuskan untuk kembali menandakan skalanya dengan 32 °F dan 212 °F sebagai titik beku dan titik didih air murni yang benar. Perubahan ini memudahkan konversi dari Celsius ke Fahrenheit dan vice versa dengan menggunakan rumus sederhana. Perubahan ini juga menjelaskan mengapa temperatur tubuh pernah sekali ditentukan 96 atau 100 °F oleh Fahrenheit sekarang ditentukan 98,6 °F oleh banyak pihak, walaupun nilai 98 °F akan lebih akurat.

Keempat, adalah cerita yang tidak begitu dikenal mengenai asal muasal skala Fahrenheit. Cerita keempat menceritakan bahwa skala Fahrenheit ditentukan Fahrenheit sendiri yang menjadi anggota organisasi persaudaraan (tidak ada bukti yang tentu). Dalam organisasi tersebut, ada 32 tingkat penerangan, 32 menjadi yang tertinggi. Penggunaan kata degree (dalam bahasa Indonesia berarti: derajat atau tingkatan) sendiri dikatakan diambil dari tingkatan dalam organisasi tersebut. Ini mungkin suatu kebetulan, tapi tidak ada bukti yang menunjukkan kebenaran hal tersebut .

Versi kelima menceritakan bahwa Fahrenheit menentukan 0 derajat berdasarkan temperatur di mana manusia akan mati beku karena kedinginan dan 100 derajat adalah temperatur di mana manusia akan mati karena panas. Untuk alasan itu, 0 sampai 100 menunjukkan rentang di mana manusia bisa hidup.

Dan versi keenam menceritakan bahwa Fahrenheit menandai titik beku air, temperatur normal tubuh manusia dan titik didih air. Ia kemudian membagi rentang antara titik beku air dan titik didih air menjadi 180 derajat. Mengatur temperatur normal tubuh manusia sebagai 100 derajat membuat FP dan BP menjadi 32 dan 212 berturut-turut.
Kembali Ke Atas Go down
 
Daniel Gabriel Fahrenheit, Fisikawan Jerman
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» Bacharuddin Jusuf Habibie, Fisikawan Indonesia
» Arthur Holly Compton, Fisikawan Amerika Serikat

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
anak sekolahan :: SEJARAH :: sejarah yang tak terulang :: TOKOK FISIKA-
Navigasi: