Beberapa anak warga Kelurhan Nelayan Indah bermain di depan benteng Paluh Janda yang pecah sekitar dua meter, Senin (26/7). Perbaikan seluruh benteng daerah itu perlu segera dilakukan mengingat kondisinya sudah kritis. (Berita Sore/Rustam Effendi)
BELAWAN (Berita): 500 rumah warga lingkungan 1, 2, 3 dan 4 Kel. Nelayan Indah, Kec. Medan Labuhan, tergenang hingga sebatas lutut orang dewasa akibat jebolnya benteng atau tanggul paluh Janda.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu dan belum diketahui kerugian warga. Hingga saat ini benteng yang pecah selebar dua meter itu belum mendapat perbaikan dari pemerintah dan warga tetap khawatir genangan air akan meninggi, apalagi pasang besar masih mengancam dan hujan.
Umar Dhani, warga Lingkungan 1 mengatakan, kerusakan benteng di daerahnya sudah lama dan butuh perbaikan. Bahkan, sejumlah pejabat Pemko Medan dan calon legislif sudah sering datang dan berjanji akan segera mengusahakan perbaikan. “Namun hingga sekarang tidak ada terbukti,” katanya, Senin (26/07).
Pecah benteng di komplek perumahan khusus untuk nelayan itu bukan sekali ini terjadi tapi sudah berulang, dimulai sejak bulan September 1993. “Kami sudah bosan dengan janji dan kami butuh bukti nyata dari ucapan pejabat negara ini,” kesalnya.
Hal senada diakui Kepling I Kelurahan Nelayan Indah, Jani Syahputra. Menurutnya, seluruh benteng di kelurahan yang lajim disebut kampong nelayan itu sudah harus diperbaiki segera karena sudah kritis. “Jika benteng disini tidak segera diperbaiki maka perumahan kami ini akan tenggelam,” ujarnya.
Sejumlah usaha telah dilakukan untuk mencegah benteng tersebut diantaranya dengan menyurati Dinas PU sekaligus mengirimkan foto benteng. “Namun hingga sekarang tidak mendapat tanggapan. Apa ini sengaja karena penghuni perumahan ini nelayan,” tanya Jani.
Ketika baru dihuni tahun 1993, benteng yang mengelilingi kampong nelayan itu lebarnya empat meter dengan ketinggian mencapai dua meter. Belakangan akibat erosi dan kurangnya perawatan benteng itu tinggal 1 meter lebar dan tinggi tidak lebih dari satu meter juga. “Sejak perumahan ini ada, perbaikan benteng secara permanen tidak pernah ada,” kata Habibana, Kepling 6.
Warga telah berusaha melakukan perbaikan dengan melakukan penimbunan tapi tetap tidak dapat mengatasi masalah. “Kita mau timbun tapi tanah di daerah ini tidak ada yang layak. Kalau diambil dari tepat lain butuh dana. Itu sebabnya warga sudah pesimis,” ucap Habibana.
Selanjutnya pengurus HNSI Kota Medan itu berharap pekerjaan perbaikan benteng dekat TPI Kelurahan Nelayan Indah segera dilakukan karena sudah ada pemenang tendernya. “Kita dari HNSI juga sudah lama mendesak Dinas Perikanan melakukan perbaikan. “Namun aku tidak tahu kenapa pekerjaanya belum dilaksanakan,” tambah Habibana. (rus)[img][/img]